Home / Blog /

Mengenal Lebih Jauh tentang Prompt Engineering

Back

Mengenal Lebih Jauh tentang Prompt Engineering

4 Mar 2024 •

Denisa Mutiara Ramadhani

Ilustrasi: Mengenal Lebih Jauh tentang Prompt Engineering

Tanpa kita sadari, Prompt Engineering telah mengambil alih dunia generative AI dengan begitu cepat, dan dampaknya pun sudah terasa di berbagai sektor. 

Kini, tugas seperti menulis redaksi, membuat konten media sosial, merespons pertanyaan pelanggan, dan menulis kode dapat dilakukan dengan hitungan detik melalui generative AI. 

Kemahiran dalam Prompt Engineering menjadi sangat dibutuhkan untuk mengarahkan Large Language Model (LLM) agar menghasilkan respons AI yang lebih akurat dan sesuai konteks. 

World Economic Forum pun mengidentifikasi pekerjaan yang melibatkan perancangan dan pengoptimalan prompt ini menjadi peringkat pertama dalam bagian  “job of the future”. 

Di Indonesia memang pekerjaan ini masih terdengar asing. Tapi jangan khawatir! Dalam artikel ini, APILOGY akan mengupas tuntas tentang Prompt Engineering, termasuk skill yang dibutuhkan. Jadi, simak sampai habis ya!

BACA JUGA: Mau Jadi Full Stack Developer? Pelajari Peran dan Tugasnya! 

Apa Itu Prompt Engineering?

Prompt Engineering adalah proses menyusun dan mengoptimalkan input prompt sehingga Large Language Model (LLM) seperti chat GPT dapat menghasilkan hasil yang sesuai konteks. 

Bayangkan prompt seperti memberikan instruksi kepada juru masak. Kamu memberikan gambaran singkat tentang hidangan apa yang kamu inginkan dan kemudian prompt akan membuat hidangan yang sesuai dengan pesananmu. 

Nah, Prompt Engineering menitikberatkan pada pemilihan kata, frasa, dan struktur kalimat yang tepat untuk mengarahkan model AI dalam menghasilkan respons yang relevan. Jadi, proses ini berupaya mengoptimalkan pemahaman dan tindakan AI berdasarkan data yang diberikan. 

Namun, Prompt Engineering tidak sesimpel yang kamu bayangkan lho! Kamu memerlukan pemahaman yang kuat terhadap suatu model AI tertentu dan kemampuan linguistik untuk merancang petunjuk yang efektif. 

Seberapa Penting Sih Prompt Engineering?

Meski kecanggihan generative Artificial Intelligence (AI) tidak bisa terelakkan, namun tetap saja teknologi ini membutuhkan sentuhan manusia dalam mengoptimalkan prompt dengan konteks dan informasi yang dibutuhkan.

Di sinilah, peran Prompt Engineering menjadi sangat krusial. Teknik ini bertujuan untuk menentukan efektivitas serta akurasi respons yang dihasilkan oleh model generative AI, sehingga tercipta jawaban yang lebih spesifik dan personal. 

Secara spesifik, berikut adalah beberapa manfaat utama yang diperoleh dari Prompt Engineering

Memberikan Kendali dan Tujuan

Pengguna dapat memiliki kendali yang lebih besar terhadap interaksi dengan model AI. Dengan merancang prompt yang tepat, pengguna dapat menentukan tujuan dari pertukaran informasi dengan AI.

Menargetkan Respons yang Diinginkan

Teknik ini akan mengarahkan model AI untuk menghasilkan respons yang tepat sesuai dengan konteks atau situasi yang dihadapi. Alhasil. pengguna dapat mencapai hasil yang diinginkan dengan lebih efisien.

Menghindari Bias dalam Data Training

Salah satu tantangan dalam penggunaan teknologi AI adalah munculnya potensi bias dalam data training. Namun, Prompy Engineering akan meminimalisir bias ini dan memastikan respons tetap objektif dan aman. 

Meningkatkan Relevansi Output AI

Prompt Engineering memungkinkan pengguna untuk memberikan arahan atau instruksi yang lebih spesifik dan kontekstual kepada model AI, membantu memberikan respons yang relevan dan akurat.

Mengoptimalkan Kualitas Interaksi Pengguna

Prompt yang tepat dapat membantu memastikan bahwa teknologi AI mampu memberikan solusi yang akurat dan langsung pada permasalahan yang dihadapi pengguna. Ini dapat meningkatkan kepuasan pengguna dan mengoptimalkan efisiensi layanan. 

Beberapa Jenis Prompt yang Perlu Kamu Tahu

Dilansir dari situs Google Developer, terdapat beberapa jenis prompt yang biasa digunakan dalam Large Language Model (LLM), di antaranya: 

1. Direct Prompt (Zero-Shot Prompting)

Jenis prompt ini merupakan tipe instruksi yang paling sederhana. Direct prompt memungkinkan kamu untuk memberikan instruksi langsung kepada model AI, tanpa harus memberikan contoh. 

Misalnya:  

Contoh Direct Prompt
Contoh Direct Prompt

Dengan menggunakan Direct atau Zero-shot Prompting, kamu bisa memberikan kebebasan pada model AI untuk menghasilkan respons yang lebih eksploratif. Namun, output yang diberikan cenderung bersifat umum dan tidak terfokus.  

2. Role Prompting

Dalam Role Prompting, kamu dapat memberikan perumpamaan model AI sebagai suatu peran atau identitas tertentu.

Sebagai contoh: 

Contoh Role Prompting
Contoh Role Prompting

Jenis ini akan menambahkan narasi dan konteks yang lebih lengkap pada output yang dihasilkan. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan konten yang lebih terfokus dengan sudut pandang yang unik. 

3. One Shot Prompting

One Shot Prompting adalah jenis prompt yang memberikan satu contoh kepada model AI tentang respons yang kamu harapkan. Kamu bisa memberikan satu pasangan pertanyaan dan jawaban sebagai panduan awal. 

Sebagai contoh, kamu bisa memberikan prompt seperti berikut: 

Contoh One Shot Prompting
Contoh One Shot Prompting

Nah, Sobat Tech sudah terbayang belum? Adanya penjelasan singkat tentang topik disertai contoh jawabannya bisa memberikan panduan yang jelas kepada model AI untuk menghasilkan konten yang ingin disampaikan. 

4. Few Shot Prompting

Sama seperti One Shot Prompting, jenis prompt ini juga memberikan contoh jawaban untuk dijadikan panduan kepada model AI. Bedanya, Few Shot Prompting memuat lebih dari satu contoh jawaban. 

Misalnya:

Contoh Few Shot Prompting
Contoh Few Shot Prompting

Beragamnya contoh yang diberikan akan  memudahkan model AI dalam menggabungkan berbagai ide dan informasi yang diberikan, menghasilkan konten yang lebih kaya dan informatif. 

5. Chain of Thought Prompting (CoT)

Tidak hanya sekedar memberikan respons atas instruksi yang diberikan, Chain of Thought Prompting adalah jenis prompt yang menyediakan cara berpikir secara terstruktur. 

Sebagai contoh: 

Contoh Chain of Thought Prompting (Prompt Engineering)
Contoh Chain of Thought Prompting

Bisa dilihat dari penyelesaian aritmatika di atas, kamu bisa menyisipkan contoh jawaban penalaran ke dalam prompt. Nantinya, model AI menghasilkan alur pikiran yang serupa saat menyelesaikan masalah penalaran.

Kamu akan membantu model AI untuk memahami bagaimana menemukan jawaban yang benar atas suatu pertanyaan. Dengan prompt ini, model AI dapat melakukan penalaran, yang biasanya mereka kesulitan. 

Itu dia adalah beberapa jenis prompt AI. Penggunaan prompt yang sesuai tidak hanya akan memudahkan dalam mencari informasi yang spesifik, tetapi juga memungkinkan kamu untuk meningkatkan kreativitas dalam pekerjaan. 

Penerapan prompt yang tepat akan membantu dalam proses pengajaran untuk meningkatkan kecerdasannya.

BACA JUGA: Aplikasi Populer ini Pakai API Loh!

Temukan artikel menarik lainnya di APILOGY! Kunjungi website dan media sosial kami sekarang untuk menemukan fitur-fitur terbaru yang dapat membantu kemajuan bisnismu! Jangan lewatkan kesempatan ini!

Kunjungi website serta media sosial Apilogy dan temukan artikel menarik lainnya!

Related

User Guide - How to Publish your API
Exploration of the Apilogy Portal Publisher
DOCUMENTATION GUIDE DEVELOPER PORTAL APILOGY
Kode OTP via SMS: Mempermudah Authentication Pengguna

Popular Posts

5 Metode Autentikasi API yang Perlu Diterapkan
Keunggulan APILOGY Sebagai API Marketplace di Indonesia
5 Rekomendasi Virtual Assistant Berbasis AI, Bantu Produktivitas!
Mengenal Lebih Jauh tentang Prompt Engineering